Desa Banyubeseh

Pada tanggal 17 Desember, Abdimas 37  mengikuti kegiatan MUSREMBANG (Musyawarah Rencana Pembangunan) yang dihadiri bapak kepala desa, semua kepala dusun dan perangkat Desa Banyubesih . Kegiatan tersebut membahas mengenai permasalahan-permasalahan di Desa Banyubesih yang belum menemukan solusi dari masalah tersebut. Setelah acara MUSREMBANG selesai, dilanjutkan dengan  acara pembukaan pegabdian Abdimas 37 UTM  yang diwakili oleh koordinaor desan kepada bapak kepala desa dan juga kepala dusun-dusun Desa Banyubesih yang disambut dengan positif oleh warga desa.

Tanggal 16 Desember 2019, kami menuju ke tempat tujuan yaitu Desa Banyubesih. Balai Desa adalah posko dan tempat yang kami tinggali selama 26 hari. Sesampainya disana kami bergotong royong membersihkan posko. Setelah gotong royong, kami menemui bapak kepala desa bersama dosen pembimbing untuk penyerahan dari kamus ke Desa Banyubesih.

Abdimas 37 UTM merupakan perwakilan dari Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengabdikan diri pada masyarakat di Desa Banyubesi selama 26 hari. Dalam kurun waktu tersebut, kami memiliki tujuan untuk menciptakan Desa Banyubesih ini menjadi desa kreatif dan ceria. Abdimas 37 UTM memiliki anggota 12 orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Seperti pada keterangan dibawah ini : Maskur Koordinator Desa Ubay Abdillah Koordinator Luaran Fernanda Yusuf Penaggung Jawab Vidio      Nur Hafidloh Penanggung Jawab Buku Desa Anggraini Puspita Sari Penanggung Jawab Blog Zafira Altibiyah Penanggung Jawab Metodelogi Pembelajaran R. Rial Yuniar Penanggunng Jawab Teknologi Tepat Guna Wahyu Novita Penanggung Jawab MOU Titik Muntiani Penanggung Jawab Produk Unggulan Raden Reno Penanggung Jawab Kegiatan A Yati Kurnia Penanggung Jawab Kegiatan B Nury Al-

Banyubesi adalah sebuah desa kecil yang masih asri dan makmur yang terletak di kecamatan tragah Kabupaten Bangkalan Madura yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Sumber peghasilan peduduk banyubesi berasal dari hasil tanaman bumi seperti beras, jagung, kacang panjang dan lain-lain. Menurut penduduk desa, sejarah dari Desa Banyubesi yaitu diambil dari kata bahasa jawa banyu  (air) dan kata "besi" yang memiliki arti bersih  yang berarti air bersih. Sesuai dengan namanya, keadaan air di Desa Banyubesih jernih dan bersih yang merupakan salah satu alasan mengapa Desa Banyubesih adalah desa yang makmur.  Penduduk Desa Banyubesi juga ramah dan saling peduli terhadap tetangga sekitar dan orang lain. Selain itu, di  sebelah barat, Desa Banyubesi berbatasan dengan desa pamorah, dari arah utara desa banyubesi berbatsan dengan Desa Jaddung, sedangkan dari arah selatan, Desa Banyubesi berbatasan dengan Desa Tragah yang sekaligus menjadi kecamatan bagi Desa Ba